Rabu, 22 Desember 2010

Gangguan Tidur dan Penanganannya

GANGGUAN TIDUR DAN PENANGANANNYA

               Gangguan tidur adalah kondisi yang jika tidak diobati,secara umum akan menyebabkan gangguan tidur yang mengakibatkan munculnya salah satu dari ketiga masalah berikut:insomnia,gerakan atau sensasi abnormal dikala tidur atau ketika terjaga di tengah malam ,atau rasa mengantuk yang berlebihan di siang hari(Naylor dan Aldrich,1994).

Gangguan tidur yang umum terjadi:
1.       Insomnia
Insomnia gejala yang di alami oleh klien yang mengalami kesulitan kronis untuk tidur,sering terbangun dari  tidur,dan atau tidur singkat atau tidur nonrestoratif(Zorick,1994).
Penderita insomnia mengeluhkan rasa kantuk yang berlebihan disiang hari dan kuantitas kualitas tidurnya tidak cukup.Insomnia dapat menandakan adanya gangguan fisik atau psikologis.Seseorang dapat mengalami insomnia transien akibat stress situsional seperti masalah keluarga,kerja atau sekolah,penyakit,atau kehilangan orang yang dicintai.Kasus insomnia temporer akibat situasi stress dapat menyebabkan kesulitan kronik untuk mendapatkan tidur cukup,mungkin disebabkan oleh kekhawatiran dan kecemasan yang terjadi untuk mendapatkan tidur yang adekuat tersebut.
Karena terdapat banyak penyebab insomnia ,penatalaksanaannya melibatkan beberapa pendekatan(Walsh,Hartman,dan Kowall,1994).
Penanganannya dapat berupa:
·         Melakukan terapi,apabila insomnia merupakan akibat sekunder dari perilaku sehat yang tidak tepat  untuk perubahan perilaku tersebut.Misalnya,pada insomnia bergantung obat,klien tidak dapat tidur karena penggunaan obat  hipnotik yang berlebihan.klien ini biasanya akan sangat terbantu dengan menghentikan pemberian hipnotik tersebut secara bertahap.
·         Memperbaiki tindakan hygiene tidur,umpan balik biologis,teknik kognitif dan teknik relaksasi .
2.       Apnea Tidur
Apnea tidur gangguan yang dicirikan dengan kurangnya aliran udara melalui hidung dan mulut selama periode 10 detik atau lebih pada saat tidur.Ada 3 jenis apnea tidur yaitu:
·         Apnea sentral,melibatkan disfungsi pada pusat pengendalian pernapasan di otak.Individu dengan apnea  tidur sentral cenderung terbangun di waktu tidur,sehingga ia mengeluh insomnia dan pola tidur yang biasa dan mengantuk yang berlebihan pada siang hari.
·         Apnea obstruktif,menyebabkan penurunan kadar oksigen arteri yang serius.Hal ini karena jalan napas atas tersumbat,dan aliran udara pada hidung berkurang(hipopnea) atau berhenti selama 30 detik(Guilleminault ,1994).Kllien berupaya untuk bernapas selama tidur menyebabkan seseorang terbangun dari tidur dalam ke siklus tidur tahap 2.
·         Campuran yang mempunyai komponen apnea sentral dan obstruktif.
Penanganannya dapat berupa:
·         Memperbaiki tindakan hygiene tidur dan program penurunan berat badan.
·         Pengobatannya mencakup;
-Terapi untuk komplikasi jantung dan pernapasan yang utama.
-Terapi untuk masalah emosional yang muncul akibat gejala dari gangguan ini.
-Terapi yang paling efektif adalah penggunaan alat penekan jalan napas positif yang kontinu di dalam hidung(continuous positive airway pressure,CPAP)di malam hari.Terutama untuk apnea obstruktif.
·         Pada kasus-kasus apnea tidur yang parah,tonsil,uvula,atau bagian dari palatum mole dapat di angkat melalui pembedahan.Keberhasilannya sangat bervarasi.
3.       Narkolepsi
Narkolepsi adalah disfungsi mekanisme yang mengatur keadaan bangun dan tidur.Pola tidur yang biasa dan mengantuk yang berlebihan pada siang hari(EDS) adalah keluhan utama yang paling sering berkaitan dengan gangguan ini.Katapleksi/kelemahan otot yang tiba-tiba di saat emosi yang sedang kuat seperti marah,sedih,atau tertawa,dapat terjadi kapan saja di siang hari.Masalah signifikan untuk individu yang menderita narkolepsi adalah bahwa orang tersebut jatuh tertidur tanpa bisa di kendalikan pada waktu yang tidak tepat.
Penanganannya dapat berupa:
·         Tidur siang singkat tidak lebih dari 20 menit dapat membantu mengurangi perasaan mengantuk yang subjektif.
·         Faktor-faktor yang meningkatkan rasa kantuk pada klien narkolepsi(mis.alkohol atau aktifitas yang melelahkan)harus di hindari.
·         Pengobatannya dengan stimulan yang hanya dapat meningkatkan sebagian kesiagaan dan mengurangi serangan tidur,serta obat yang menekan katapleksi dan gejala lain yang terkait dengan REM(rapid eye movement).
4.       Deprivasi tidur
Deprivasi tidur adalah masalah yang di hadapi banyak klien sebagai akibat disomnia.Penyebabnya dapat mencakup penyakit (mis,demam,sulit bernapas,atau nyeri),stres emosional,obat-obatan,gangguan lingkungan(mis,asuhan keperawatan yang sering di lakukan dan keanekaragaman waktu tidur yang terkait dengan waktu kerja.Deprivasi  tidur melibatkan penurunan kuantitas dan kualitas tidur serta ketidakkonsistenan waktu tidur.
Penanganannya dapat berupa:
·         Menghilangkan atau memperbaiki faktor-faktor yang mengganggu pola tidur.
·         Pegobatannya tergantung indetifikasi masalah-masalah deprivasi tidur yang dapat di obati.
5.       Parasomnia
Parasomnia adalah masalah tidur yang lebih banyak terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa.Sindrom kematian bayi mendadak(sudden infant death syindrome,SIDS) dihipotesis berkaitan dengan apnea,hipoksia dan aritmia jantung yang disebabkan oleh abnormalitas dalam system saraf otonom yang dimanifestasikan selama tidur.Parasomnia yang terjadi pada anak-anak meliputi somnambulisme (berjalan dalam tidur),terjaga malam,mimpi buruk,enuresis nokturnal (ngompol),dan menggeretakkan gigi(bruksisme)(Mindell,1993)
Penanganannya dapat berupa :
·         Mendukung klien dan mempertahankan keamanannya .Misalnya orang yang berjalan dalam tidur tidak menyadari lingkungan sekitarnya dan lambat bereaksi.oleh karena itu tidak boleh mengejutkan klien yang sedang berjalan tidur tetapi membangunkan dengan lembut dan membimbingnya kembali ke tempat tidur
·         Pengobatan atau terapi khusus untuk gangguan ini bervariasi.

seMoga dapat mEmbantu teman" seMua...... 

Selasa, 21 Desember 2010

Pemeriksaan Fisik

PEMERIKSAAN FISIK

                                                             
Pengertian :
Pemeriksaan Fisik adalah bagian integral dari segala upaya kita untuk memperoleh data tentang keadaan kesehatan diri klien dan lingkungan/keluarganya.
Tujuan :
Tujuannya adalah untuk memberikan asuhan keperawatan pada klien dari data-data yang telah dikumpulkan.
Pemeriksaan Fisik meliputi :
1.   Identitas
a.     Nama                 :
b.     Usia                    :
c.     Jenis Kelamin :
d.     Tinggi badan   :
e.     Berat Badan    :
f.       Agama               :
g.     Suku                   :
h.     Pendidikan       :
i.        Pekerjaan         :
j.        Alamat                :
2.   Keadaan Umum
·         Tingkat Kesadaran
ü  Komposmetis adalah kesadarn normal, sadar sepenuhnya, dapat menjawab semua pertanyaan tentang keadaan sekelilingnya.
ü  Apatis adalah keadaan kesadarn yang segan untuk berhubungan dengan sekitarnya, sikapnya cuek dan acuh tak acuh.
ü  Somnolen adalah kesadarn menurun, respon psikomotor yang melambat, mudah tertidur namun kesadarn dapat pulih kembali bila dirangsang (mudah dibangunkan ) tetapi jatuh tertidur lagi, mampu member I jawaban verbal.
ü  Semi Koma adalah keadaan seperti tertidur lelap, tetapi ada respon terhadap rangsangan nyeri.
ü  Koma adalah tidak bisa dibangunkan, tidak ada respon terhadap rangsangan apapun (tidak ada respon kornea maupun reflek muntah, mungkin juga tidak ada respon pupil terhadap cahaya).

·         Keadaan/tingkat sakit
 sakit adalah suatu keadaan di mana fungsi  fisik, emosional, intelektual            social, perkembangan, atau spiritual seseorang terganggu bila dibandingkan dengan kondisi sebelumnya.
   
Tingkat sakit di bagi 3 yakni;
ü  Sakit ringan
ü  Sakit sedang
ü  Sakit berat
3.Tanda-Tanda Vital
               Tanda vital merupakan bagian dari data dasar yang di kumpulkan oleh perawat
 selama pengkajian.
 
Mencakup 4 macam:

a).Tekanan Darah
             Tekanan darah merupakan kekuatan lateral pada dinding arteri oleh darah yang       didorong dengan tekanan dari jantung.

        Jumlah tekanan darah yang normal berdasarkan usia seseorang adalah:    

Ø  - Bayi usia di bawah 1 bulan     : 85/15 mmHg
- Usia 1 - 6 bulan             :          90/60 mmHg
- Usia 6 - 12 bulan           :          96/65 mmHg
- Usia 1 - 4 tahun             :          99/65 mmHg
- Usia 4 - 6 tahun             :          160/60 mmHg
- Usia 6 - 8 tahun             :          185/60 mmHg
- Usia 8 - 10 tahun           :         110/60 mmHg
- Usia 10 - 12 tahun        :          115/60 mmHg
- Usia 12 - 14 tahun         :         118/60 mmHg
- Usia 14 - 16 tahun         :         120/65 mmHg
- Usia 16 tahun ke atas  :         130/75 mmHg
- Usia lanjut                       :         130-139/85-89 mmHg
          
               Dalam kondisi pasien tidak bekerja berat,tekanan darah normal berkisar 120/
 mmHg.
Tekanan darah tinggi (hipertensi ) diukur pada nilai sistolik 140-160 mmHg.
Tekanan darah rendah disebut hipotensi. Pemeriksaan tekanan darah biasanya dilakukan pada lengan kanan kecuali bila ada cedera. Di Indonesia, tekanan darah biasa diukur dengan tensimeter air raksa

Faktor- Faktor yang mempengaruhi tekanan darah :

*      Aktifitas
§  Ketika tubuh melakukan aktifitas,terjadi peningkatan laju metabolisme.Hal ini membuat tubuh membutuhkan pasokan darah,energi dan oksigen.kemudian jantung berkompensasi untuk berdetak dengan cepat,memompa darah keseluruh tubuh,mengangkut oksigen dan nutrisi dalam rangka membentuk ATP.Proses ini menyebabkan peningkatan tekanan darah.
*      Umur
§  Banyak orang,kususnya wanita memperlihatkan suatu peningkatan tekanan yang berarti dalam tekanan sistoliknya sering di atas 160 setelah mencapai usia 60 tahun.Seiring pertambahan usia hingga usia lanjut,perlahan-lahan terjadi kemerosotan yang bersifat arteriosklerostik  dan menghilangnya kelenturan dari pembuluh-pembuluh nadi utama,kususnya aorta.Karena mengeras dan menjadi lebih kaku,pembuluh-pembuluh nadi ini kehilangan kemampuan penyesuaiannya.Dinding-dindingnya menjadi tidak elastis sehingga tidak dapat lagi mengatur darah yang keluar dari jantung menjadi aliran yang mengalir dengan tenang.Akibatnya terjadilah gelombang denyut  yang tidk teredam dengan puncak yang tinggi(sistolik)dan lekuk yang dalam(diastolik).Keadaan seperti inilah menyebabkan tekanan darah meningkat.Dapat berisiko terkena hipertensi.
*      Stres
§  Pada umumnya semua jenis ketegangan dapat menyebabkan tekanan darah meningkat.Stres merupakan mekanisme alarm yang bersifat melindungi tubuh terhadap beban yang berlebihan.Dalam keadaan stress,system saraf terangsang untuk menghasilkan sejumlah besar hormon untuk meningkatkan pertahanan dan penolakan tubuh.Namun jika stress berada pada kondisi permanen dan terus menerus dapat memberikan beban yang berlebihan pada system kardiovaskular.hal ini menyebabkan jantung berdetak dengan cepat,yang kemudian terjadi peningkatan tekanan darah.
    
    b).Denyut Nadi
         Denyut nadi (pulse ) adalah getaran/denyut darah di dalam pembuluh darah arteri akibat kontraksi ventrikel kiri jantung.
Denyut ini dapat dirasakan dengan palpasi.

Jumlah denyut nadi yang normal berdasarkan usia seseorang adalah:
Ø  - Bayi baru lahir                              :    140 kali per menit
- Umur di bawah umur 1 bulan  :     110 kali per menit
- Umur 1 - 6 bulan                          :     130 kali per menit
- Umur 6 - 12 bulan                        :     115 kali per menit
- Umur 1 - 2 tahun                          :     110 kali per menit
- Umur 2 - 6 tahun                          :     105 kali per menit
- Umur 6 - 10 tahun                        :     95 kali per menit
- Umur 10 - 14 tahun   
                 :      85 kali per menit
- Umur 14 - 18 tahun                   
 :      82 kali per menit
- Umur di atas 18 tahun               :      60 - 100 kali per menit
- Usia Lanjut                    
 : 60 -70 kali per menit

        Frekuensi denyut nadi bervariasi,pada saat aktifitas normal:
ü  Normal            :  60-100 x/menit
ü  Bradikardi     :  <60 x/menit
ü  Takhikardi     :  >100 x/menit

Tempat-tempat menghitung denyut nadi adalah:
- Arteri radialis                   :   Pada pergelangan tangan
- Arteri temporalis  
          :    Pada tulang pelipis
- Arteri caratis     
             :    Pada leher
- Arteri femoralis   
          :    Pada lipatan paha
- Arteri dorsalis pedis     :    Pada punggung kaki
- Arteri politela        
         :    Pada lipatan lutut
      - Arteri bracialis                :    Pada lipatan siku
       - Ictus cordis            
        :    Pada dinding iga, 5 – 7
o    
    c).Kecepatan Pernapasan
         Pernapasan adalah mekanisme tubuh menggunakan pertukaran udara antara 
         Atmosfer dengan darah,serta darah dengan sel.

Pola pernapasan adalah:
- Pernapasan normal (euphea)
- Pernapasan cepat (tachypnea)
- Pernapasan lambat (bradypnea)
- Sulit/sukar bernapas (oypnea)

Frekuensi pernapasan rata-rata normal menurut  :
                     USIA                                                                              FREKUENSI
                Bayi baru lahir                                                                      35-40
                Bayi(6 bulan)                                                                         30-50
                Todler(2 tahun)                                                                     25-32
                Anak-anak                                                                                        20-30
                Remaja                                                                                    16-19
                Dewasa                                                                                   12-20
                                                             

    d).Suhu
            Suhu adalah perbedaan antara jumlah panas yang diproduksi oleh proses tubuh dan jumlah panas yang hilang ke lingkungan luar.
                                                                        
  Tempat untuk mengukur suhu badan seseorang adalah :

- Ketiak / axilea, pada area ini termometer didiamkan sekitar 10 - 15 menit
- Anus / dubur/rectal, pada area ini termometer didiamkan sekitar 3 - 5 menit
- Mulut /oral,  pada area ini  thermometer didiamkan sekitar 2 – 3 menit
    Faktor yang mempengaruhi suhu tubuh :
-  usia
-  olahraga
-  kadar hormone
-  irama sirkadian
 - stress
-  lingkungan
        

PENGKAJIAN FISIK
Organ-organ pengkajian fisik pada manusia yaitu:
1.KEPALA
Atur pasien dalam posisi duduk (tergantung kondisi dan jenis pengkajian yang akan di lakukan)
ü  Inspeksi
·         Kesemetrisan muka, tengkorak
·         Warna dan distribusi rambut serta kulit kepala
ü  Palpasi ;
·         Massa pengbengkakan
·         Nyeri tekan,
·         Keadaan tengkorak

2. MATA
Tujuan : mengetahui bentuk dan fungsi mata
Persiapan : ruangan terang gelap
ü  Inspeksi
·         Kelopak mata :perhatikan bentuk, adanya kelainan caranya :
Ø  Anjurkan pasien melihat kedepan, bangdingkan mata kaki
Ø  Perhatikan bila ada dropping atau tosis kelopak mata.
·         Konyungtiva,
Ø  Anjurkan pasien melihat lurus ke depan
Ø  Tarik kelopak mata bagian bawah dengan menggunakan ibu jari
Ø  Amati inspeksi konjungtivitis, pucat (anemia)
·         Skelera
Ø  Kekuningan (Ikterik)
·         Pupil
Ø  Ukuran dan bentuk
Ø  Normal : isokor
Ø  Mengecil : miosis
Ø  Melebar/ dilatasi : medriasis
·         Gerakan bola mata
Ø  Anjurkan melihat kedepan
Ø  Amati :
-Apakah kedua mata tetap diam atau bergerak spontan (migtagmus)
-apakah ada salah satu deviasi
-amati fungsi enam otot mata dengan menekan jari perawat kedelapan arah pada jarak 15-30 cm
·         Visus atau (ketajaman penglihatan) :
Ø  Siapkan : kartu snellen dan kartu gambar
Ø  Jarak pasien dengan kartu snellen 5-6 m
Ø  Lakukan pada kedua mata secara bergantian

ü  Palpasi
Tujuan : mengetahui tekanan bola mata dan nyeri tekan cara :
v  Pasien duduk
v  Pejamkan mata
v  Palpasi kedua mata, bila teraba keras : TIO meningkat

3. TELINGA
Alat : auroskop, lampu kepala
            Cara :
            Inspeksi dan palpasi
            Pinna : bentuk, warna, lesi, massa
            Tragus : nyeri tekan
            Lubang telinga : serumen, peradangan, perdarahan
Cara : Tarik aurikel keatas dan kebelakang untuk orang dewasa tarik    aurikel kebawah untuk anak-anak.
Membran timpani :bentuk,warna (transparan kilau) pervorasi, cairan/darah
Fungsi pendengaran :
v  Tes berbisik
v  Garputala : rinne, weber, swabach

4. HIDUNG DAN SINUS SINUS
      Alat : auroskop, speculumhidung,lampu dll
      Cara: hidung bagian luar:
·         Pemeriksa duduk menghadap pasien
·         Amati sisi depan samping dan atas
·         Warna, penbengkakan
·         Kesemetrisan lubang hidung
·         Palpasi kulit dan tulang hidung, mebolisasi septum hidung
ü  Sinus
·         Apakah ada nyeri tekan pada maksilaris, frontalis, etmoidalis
ü  Hidung bagian dalam
·         Amati bentuk dan posisi septum
ü  Pengkajian potensi hidung
·         Tutup salah satu lubang hidup
·         Letakkan cermin di bawah hidung
·         Anjurkan menghembuskan udara melalui hiding
·         Amati kondensasi udara pada cermin
5. DADA DAN PARU-PARU
“ Buat garis bayangan”
ü  Inspeksi
·         Bentuk dada
Ø  Normal : Diameter anterior fosterior-transpersal =1:2
Ø  Pigeong chest : sternum menonjol ke depan
Ø  Barrel Chest : anterior fosterior : transversal = 1:1
Ø  Punnel chest : anterior fosterior mengecil, sternum menonjol kedalam
·         Ekspansi :simetris/tidak
·         Sifat pernapasan : pernapasan dada dn pernapasan perut.
·         Frekuensi pernapasan : 16-18 X permenit
                                          18-20 X permenit
·         Ritme pernapasan
Ø  Eupnea : irama normal
Ø  Kusmaul cepat dan dalam
Ø  Hiperpentilasi : pernapasan dalam, kecepatan normal
Ø  Biot’s cepat dan dalam berhenti tiba-tiba kedalam, sama kerusakan saraf
·  Retraksi Interkosta
·  Orthopnea
·  Suara batuk : produktiv/non
ü Palpasi
·         Nyeri tekan dada
Keimetrisan ekspansi dada
Ø  Caranya :
-          Letakkan kedua telapak tangan secara datar
-          Bisa pada anterior, sisi dan fosterior
-          Anjurkan tarif  napas
Ø  Amati : normal bila gerakan tangan simetris
·         Taktil premetus :
Ø  Caranya :
-          Letakkan tangan dengan cara pemeriksaan ekspansi dada
-          Anjurkan pasien menyebut angka 77 atau 66
-          Rasakan getaran
-          Lakukan pada seluruh permukaan dada
ü  Perkusi :
·         Suara perkusi
Ø  Paru normal :sonor/resonan
Ø  Pneomotoraks : hipersonor
Ø  Jaringan padat (jantung, hepar) : pekat /datar
Ø  Daerah yang berongga : timpani
·         Batas organ :
Ø Sisi dada kiri : dari atas kebawah di temukan resonan-timpani : ics 8 (paru-paru lambung)
Ø Sisi dada kanan : ics 6 ( paru-hati)
Ø Dinding posterior :
-          Supras kapularis (3-4 jari di pundak) : batas paru atas
-          Setinngi pertevbra torakal 10 garis kapularis : batas bawah paru
ü Auskultasi
·         Suara/bunyi napas:
Ø  Vasikuler :
-          Terdengar di semua lapang paru yang normal.
-          Bersifat halus, nada rendah
-          Inspirasi lebih panjang dari ekspirasi
Ø  Bronchovesikuler :
-          Terdengar pada ( ercabgad bronchos daptrakea sekitar sternum regio ics 1-2)
-          Nada sedang, lebih kasar darivesikuler.
-          Inspirasi =ekspirasi
Ø  Bronkheal
-          Terdengar di daerah treghea ( leher supral sternal)
-          Bersifat kasar nada tinggi
-          Inspirasi lebih pendek dari pada ekspirasi

·         Suara ucapan ( vokal resinan) :
Ø  Anjurkan penderita mengucapkan 77 berulang-ulang secara berbisik sesudah inspirasi
Ø  Lakukan dengan intonasi yang sama kuat sambil mendengarkan secara sistematik di semua lapang paru dgn menggunakan stetoskop
Ø  Bandingkan bagian kiri dan kanan
·         Suara tambahan
Ø  Rhonchi(rhonchi kering)
-          suara yang tidak terputus,akibat adanya getaran dalam lumen saluran pernapasan karena penyempitan:adanya sekret kental/lengket
Ø  Rhaales (ronchi basah) :  suara yang terputus, akibat aliran udara melewati cairan
Ø  Wheezes-whezin
-          Suara terdengar akibat okstruksi jalan napas
-          Terjadi penyempitan sehingga ekspirasi dan inspirasi terganggu sangat jelas terdengar saat ekspirasi

6. JANTUNG
ü Inspeksi
·         Bentuk dada
Ø  Normal : simetris
Ø  Menonjol ; pembesaran jantung, evusi pleura, tumor
·         Denyut jantung
Ø  Kekuatan denyutan : amati PMI ( ics 5 garis mid klapikula)
Ø  Denyutan susah nampak bila : payudara besar, berada di belakang iga dinding torak tebal, gemk,infesema, evusi perikar
ü Palpasi
·         Denyut afeks
Ø  Letak, kekuatan
Ø  Meningkat bila : curah jantung besar
ü Perkusi
·         Untuk mengetahui ukuran dan bentuk jantung secara kasar
·         Lokasi jantung : redup
ü Auskultasi
·         BJ 1 ( S1) Penutupankatub mitral dan trikuspidalis = lub
·         BJ 2 (S2) Penutupan katub aorta dan pulmonal
·         Tempat mendengarkan BJ :
Ø  Mitral : linea mid klapikula kiri ics 5 trikuspidalis : lea sternal kiri ics 4, aorta linea sternal kanan ics 2, pulmonalis linea sternal kiri ics 2.
·  BJ tambahan
Ø  Murmur : getaran yang terjadi dalam jantung atau pembuluh darah besar yang di akibatkan oleh bertambahnya turbulensi darah atau cairan
Ø  BJ 3 dan BJ 4
Ø   
7. PAYUDARA DAN KETIAK
·         Payudara : punya arti budaya dan seksual
·         Kaji : riwayat kesehatan :
-          Anggota keluarga yang menderita
-          Sudah atau belum punyah anak
ü Inspeksi :
-          Anjurkan duduk, kedua tangan di samping
-          Payudara melekat pada iga 2-6/7
-          Puting setinngi ics 4
ü  Palpasi
-          Keluaran
-          Nyeri tekan
-          Caranya :
o   SAPARI
o   Posisi tidur terlentar
o   Tangan di bawah leher
o   Pemeriksa menekan kepermukaan payudara, samping atas, memutar searah jarum jam
8. ABDOMEN (PERUT)
Ø  Rongga pada bagian abdomen berisi :
·         Lambung
·         Hati
·         Limfa
·         Usus
·         Ginjal
Ø  Urutan pemeriksaan : inspeksi-perkusi
ü Inspeksi
Ø  Baiknya suara usus : dengan diagrapma vaskuler, : dengan bel
Ø  Usus terdengar
-          Normal setiap ; 5-20 detik
-          Hiperperistaltif
-          Hipoperistaltif
Ø Vaskuler :
-          Aorta abdomenal : bagian sub umlikalis
-          Arteri renal : garis tengah perut bagian atas
-          Arteri iliyaka : garis tengah perut bagian bawah
ü Perkusi
·         Mulai kudran kanan atas searah jarum jam
·         Perkusi hepar
-          Batas bawah hepar ( timpani-redup ) normal : garis mid klavikula sedikit di bawah tulang rusuk
·     Perkusi lien
-          Normal : redup ics 6-10
-          Panjang sekitar 7 cm orang dewasa