Rabu, 22 Desember 2010

Gangguan Tidur dan Penanganannya

GANGGUAN TIDUR DAN PENANGANANNYA

               Gangguan tidur adalah kondisi yang jika tidak diobati,secara umum akan menyebabkan gangguan tidur yang mengakibatkan munculnya salah satu dari ketiga masalah berikut:insomnia,gerakan atau sensasi abnormal dikala tidur atau ketika terjaga di tengah malam ,atau rasa mengantuk yang berlebihan di siang hari(Naylor dan Aldrich,1994).

Gangguan tidur yang umum terjadi:
1.       Insomnia
Insomnia gejala yang di alami oleh klien yang mengalami kesulitan kronis untuk tidur,sering terbangun dari  tidur,dan atau tidur singkat atau tidur nonrestoratif(Zorick,1994).
Penderita insomnia mengeluhkan rasa kantuk yang berlebihan disiang hari dan kuantitas kualitas tidurnya tidak cukup.Insomnia dapat menandakan adanya gangguan fisik atau psikologis.Seseorang dapat mengalami insomnia transien akibat stress situsional seperti masalah keluarga,kerja atau sekolah,penyakit,atau kehilangan orang yang dicintai.Kasus insomnia temporer akibat situasi stress dapat menyebabkan kesulitan kronik untuk mendapatkan tidur cukup,mungkin disebabkan oleh kekhawatiran dan kecemasan yang terjadi untuk mendapatkan tidur yang adekuat tersebut.
Karena terdapat banyak penyebab insomnia ,penatalaksanaannya melibatkan beberapa pendekatan(Walsh,Hartman,dan Kowall,1994).
Penanganannya dapat berupa:
·         Melakukan terapi,apabila insomnia merupakan akibat sekunder dari perilaku sehat yang tidak tepat  untuk perubahan perilaku tersebut.Misalnya,pada insomnia bergantung obat,klien tidak dapat tidur karena penggunaan obat  hipnotik yang berlebihan.klien ini biasanya akan sangat terbantu dengan menghentikan pemberian hipnotik tersebut secara bertahap.
·         Memperbaiki tindakan hygiene tidur,umpan balik biologis,teknik kognitif dan teknik relaksasi .
2.       Apnea Tidur
Apnea tidur gangguan yang dicirikan dengan kurangnya aliran udara melalui hidung dan mulut selama periode 10 detik atau lebih pada saat tidur.Ada 3 jenis apnea tidur yaitu:
·         Apnea sentral,melibatkan disfungsi pada pusat pengendalian pernapasan di otak.Individu dengan apnea  tidur sentral cenderung terbangun di waktu tidur,sehingga ia mengeluh insomnia dan pola tidur yang biasa dan mengantuk yang berlebihan pada siang hari.
·         Apnea obstruktif,menyebabkan penurunan kadar oksigen arteri yang serius.Hal ini karena jalan napas atas tersumbat,dan aliran udara pada hidung berkurang(hipopnea) atau berhenti selama 30 detik(Guilleminault ,1994).Kllien berupaya untuk bernapas selama tidur menyebabkan seseorang terbangun dari tidur dalam ke siklus tidur tahap 2.
·         Campuran yang mempunyai komponen apnea sentral dan obstruktif.
Penanganannya dapat berupa:
·         Memperbaiki tindakan hygiene tidur dan program penurunan berat badan.
·         Pengobatannya mencakup;
-Terapi untuk komplikasi jantung dan pernapasan yang utama.
-Terapi untuk masalah emosional yang muncul akibat gejala dari gangguan ini.
-Terapi yang paling efektif adalah penggunaan alat penekan jalan napas positif yang kontinu di dalam hidung(continuous positive airway pressure,CPAP)di malam hari.Terutama untuk apnea obstruktif.
·         Pada kasus-kasus apnea tidur yang parah,tonsil,uvula,atau bagian dari palatum mole dapat di angkat melalui pembedahan.Keberhasilannya sangat bervarasi.
3.       Narkolepsi
Narkolepsi adalah disfungsi mekanisme yang mengatur keadaan bangun dan tidur.Pola tidur yang biasa dan mengantuk yang berlebihan pada siang hari(EDS) adalah keluhan utama yang paling sering berkaitan dengan gangguan ini.Katapleksi/kelemahan otot yang tiba-tiba di saat emosi yang sedang kuat seperti marah,sedih,atau tertawa,dapat terjadi kapan saja di siang hari.Masalah signifikan untuk individu yang menderita narkolepsi adalah bahwa orang tersebut jatuh tertidur tanpa bisa di kendalikan pada waktu yang tidak tepat.
Penanganannya dapat berupa:
·         Tidur siang singkat tidak lebih dari 20 menit dapat membantu mengurangi perasaan mengantuk yang subjektif.
·         Faktor-faktor yang meningkatkan rasa kantuk pada klien narkolepsi(mis.alkohol atau aktifitas yang melelahkan)harus di hindari.
·         Pengobatannya dengan stimulan yang hanya dapat meningkatkan sebagian kesiagaan dan mengurangi serangan tidur,serta obat yang menekan katapleksi dan gejala lain yang terkait dengan REM(rapid eye movement).
4.       Deprivasi tidur
Deprivasi tidur adalah masalah yang di hadapi banyak klien sebagai akibat disomnia.Penyebabnya dapat mencakup penyakit (mis,demam,sulit bernapas,atau nyeri),stres emosional,obat-obatan,gangguan lingkungan(mis,asuhan keperawatan yang sering di lakukan dan keanekaragaman waktu tidur yang terkait dengan waktu kerja.Deprivasi  tidur melibatkan penurunan kuantitas dan kualitas tidur serta ketidakkonsistenan waktu tidur.
Penanganannya dapat berupa:
·         Menghilangkan atau memperbaiki faktor-faktor yang mengganggu pola tidur.
·         Pegobatannya tergantung indetifikasi masalah-masalah deprivasi tidur yang dapat di obati.
5.       Parasomnia
Parasomnia adalah masalah tidur yang lebih banyak terjadi pada anak-anak daripada orang dewasa.Sindrom kematian bayi mendadak(sudden infant death syindrome,SIDS) dihipotesis berkaitan dengan apnea,hipoksia dan aritmia jantung yang disebabkan oleh abnormalitas dalam system saraf otonom yang dimanifestasikan selama tidur.Parasomnia yang terjadi pada anak-anak meliputi somnambulisme (berjalan dalam tidur),terjaga malam,mimpi buruk,enuresis nokturnal (ngompol),dan menggeretakkan gigi(bruksisme)(Mindell,1993)
Penanganannya dapat berupa :
·         Mendukung klien dan mempertahankan keamanannya .Misalnya orang yang berjalan dalam tidur tidak menyadari lingkungan sekitarnya dan lambat bereaksi.oleh karena itu tidak boleh mengejutkan klien yang sedang berjalan tidur tetapi membangunkan dengan lembut dan membimbingnya kembali ke tempat tidur
·         Pengobatan atau terapi khusus untuk gangguan ini bervariasi.

seMoga dapat mEmbantu teman" seMua...... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar